Tuesday, January 13, 2009

Kasih















Saya pernah ngobrol dengan saudara sepupu saya, Philip. Kami sedang membicarakan tentang gereja kita, tentang kelemahannya which is semua gereja punya kelemahan. Masalah di gereja saya cukup kompleks tapi sebenarnya mudah, tapi bukan ini yang mau saya bahas sekarang.

Kami ngobrol-ngobrol sampai kemudian Philip tiba-tiba mengatakan kalau Dicky berbicara seperti ini, 'Gereja kita dulu mungkin pengetahuannya ga sepinter sekarang, tapi kita memiliki KASIH. Sekarang, waktu pengetahuan kita tentang alkitab makin bertambah, kita malah kehilangan hal yang paling penting yaitu KASIH'.

Wow!!! Saya belum bergereja disana pada saat kasih itu masih ada dalam gereja saya dan saya mengakui bahwa saya pun termasuk orang yang memiliki rasa tidak suka (bukan benci) terhadap beberapa orang di gereja saya.

Terlalu banyak masalah di gereja sehingga, orang-orang tidak lagi melihat Kasih, kita berfokus untuk menyelesaikan masalah dimana karena perselisihan pendapat menimbulkan rasa tidak suka pada sesama kita. Kita secara tidak sadar membuat kelompok-kelompok dalam gereja, kita mencari orang-orang yang memiliki pendapat yang sama dengan kita. Semua orang mempertahankan pendapatnya masing-masing termasuk saya. Semua ingin menang! Dan disitulah kasih hilang.

Saya berusaha untuk netral saat ini dan melihat apa yang bisa saya lakukan. Saya punya kecenderungan untuk tidak berkomunikasi dengan orang yang saya tidak suka dan itulah yang harus saya buang dari diri saya, saya tidak tahu ini akan membantu atau tidak tapi saya akan mencoba untuk tidak memusingkan masalah-masalah di gereja lagi. Buat apa saya menang tapi gereja hancur dari dalam? Setidaknya dengan saya berpikir seperti ini, telah kurang satu orang yang selalu berpikir untuk memaksakan pendapatnya dan saya tahu iblis kesal saat saya menuliskan ini, akan ada waktunya saya harus berdiri dan berbicara tapi bukan sekarang.

Saya hanya harus berdoa agar Tuhan menyelesaikan semuanya pada waktunya. Bloggers dan teman-teman satu gereja saya yang membaca ini, saya mohon bantuan doanya.

Saya menunggu saat dimana Gereja Kristus Taman Kota menjadi SATU kembali.

Tuhan berkati..

Friday, January 9, 2009

Lesson

Untuk 6-7 bulan terakhir ini saya sedang kembali aktif bermain basket dan untuk selama itu pula saya berkutat dengan dislokasi pada bahu kiri. Ya, saya memang orangnya kepala batu dan susah dikasih tau, pertama kali saya cidera saya pergi urut dan tidak sampai 2 minggu saya sudah main lagi. berkali-kali begitu dan berkali-kali saya pergi ke sin she untuk memperbaikinya. Seperti tidak tahu batasnya, saya main dan main tanpa memperdulikan akan kemungkinan tergesernya lagi bahu saya.

Sampai pada satu game, saya bermain dan tergeser sampai terasa bukan saja di bagian bahu tapi dada dan sayap, ini membuat saya akhirnya berpikir (batu banget baru mikir sekarang) untuk pensiun dari bermain basket dan fokus di bidang lain, tapi teman baik saya mengatakan, 'ngapain? lu masih muda' singkat tapi menyadarkan. Memang saya masih muda, jadi buat apa saya menyerah semudah itu.

Setelah itu saya berpikir dan berpikir, sebenarnya pensiun bukan kata yang tepat karena saya sendiri masih memiliki passion untuk terus bermain walaupun bukan di tingkat nasional atau tingkat manapun, saya hanya ingin bermain karena saya suka jadi saya memutuskan untuk istirahat sebentar dari bermain basket dan fokus pada penyembuhan, sekarang sudah 2 minggu sejak terakhir saya pergi ke sinshe. Setelah bahu saya sudah cukup istirahat, saya akan mulai melakukan latihan-latihan ringan untuk kembali menguatkan sendi dan otot di bahu saya, tidak tahu sampai kapan karena saya akan menggunakan waktu yang dibutuhkan kembali mantap.

Apa yang saya pelajari? Bukan saja dari cidera bahu tapi cidera-cidera lain yang pernah saya alami seperti ankle dan lain-lain membuat saya belajar bahwa memang ada resiko dalam setiap hal yang kita lakukan tapi itu tidak akan membuat saya menyerah.

Saya belajar satu hal

'a Loser never stand up again after he fell, Normal person would take some time to stand up again, Warrior stand up as soon as he fell'.

Dari pengalaman saya, mungkin saya terlihat seperti pejuang yang tidak mau menyerah. Dimana istirahat terlihat seperti kelemahan, luka tidak akan menghalangi saya untuk maju. Yah, terdengar seperti orang yang kuat, tapi ada kalanya seorang pejuang pun butuh istirahat. Istirahat bukan kelemahan, lagipula pejuang pun pada dasarnya hanya manusia biasa dengan tekad kuat yang menjadikannya pejuang.

Ini bukan berarti saya orang yang kuat, justru karena saya sekarang mengakui bahwa saya hanyalah manusia biasa. Mungkin saya memiliki semangat, tapi semangat yang berlebihan pun akhirnya membuat saya seperti sekarang, karena itu ingatlah untuk tidak terlalu keras pada diri sendiri. Basicly, human is a very fragile being, we can only be strong inside Jesus.

So, just learn from your mistakes friends.. Jbu..